Kolaborasi Tim Dosen 2 Perguruan Tinggi, Ciptakan Ruang Interaktif Anak Dengan Kebutuhan Khusus

Berawal dari kepedulian terhadap anak berkebutuhan khusus, tim dosen berkolaborasi menciptakan suatu ruang bermain yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus, terutama down syndrome dapat beraktivitas secara aman dan dapat melatih kemampuan dalam berinteraksi.

Kolaborasi apik ini melibatkan tim dosen dari dua perguruan tinggi yaitu BINUS UNIVERSITY melalui tim dosen dari Jurusan Sistem Komputer dan Jurusan PGSD, serta dari Universitas Kristen Krida Wacara (UKRIDA) melalui tim dosen dari Jurusan Electro dan Science Center.

Pada (20/6), bertempat di Kampus UKRIDA, Jakarta, diadakan Peresmian Ruang Interaktif Anak Berkebutuhan Khusus yang diresmikan oleh Prof. Tirta Nugraha Mursitama, S.Sos., M.M., Ph.D. selaku Vice Rector Research & Technology Transfer BINUS UNIVERSITY serta Dr. dr. Wani Devita Gunardi, Sp.MK. selaku Rektor UKRIDA.

“Kita melihat banyaknya masyarakat kita yang mengalami kondisi down syndrome, BINUS UNIVERSITY dan UKRIDA terpanggil untuk melakukan kerjasama untuk Inilah bentuk fostering and empowering dari BINUS UNIVERSITY. Kita bersama-sama berkolaborasi dengan UKRIDA menciptakan ruang interaktif untuk anak-anak down syndrome. Semoga kolaborasi ini disupport oleh lembaga-lembaga lain, seperti pemerintah Pusat maupun Partner Perusahaan melalui program CSR. Kita ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat”, ungkap Prof. Tirta.

Ucapan senada dituturkan Rektor UKRIDA, “Suatu kebanggaan atas kolaborasi ini. Kita bersama-sama menciptakan produk yang baik dan dapat dirasakan manfaatnya secara luas”, tutur Dr. Wani.

Pembuatan Ruang Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus ini dimulai sejak sebelum pandemi, yaitu di awal tahun 2020. Inisiator riset, Ibu Dr. Rinda Hedwig S.Kom,M.T melihat peluang inovasi bagi anak dengan down syndrome dapat menghabiskan waktu bermain dan melatih kemampuannya secara aman dan dapat diawasi oleh orangtua maupun perawat mereka.

Ibu Rinda melakukan observasi dan riset ke berbagai Yayasan maupun sekolah anak berkebutuhan khusus untuk mendapat masukan yang dapat memperkaya risetnya. Dibantu tim dosen dan Mahasiswa, Ibu Rinda kemudian menciptakan ruang edukasi sekaligus bermain yang dapat melatih kemampuan berinteraksi dengan stimulus visual, audio, motorik, dan kemampuan lisan.

Sebelum diluncurkan, diadakan observasi yang melibatkan beberapa anak dengan kondisi normal dan juga anak berkebutuhan khusus untuk melihat sejauh mana efektivitas alat ini dapat menyokong kebutuhan interaksi anak.

“Kami melakukan uji coba dengan beberapa anak dengan kondisi normal, down syndrome maupun autisme untuk dapat menyempurnakan dan menjadi ruang bermain yang sesuai bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk juga anak dengan kondisi normal”, tutur Ibu Rinda.

Ibu Ima, Guru dari Sekolah Khusus Generasi Gemilang Indonesia merasa alat ini cukup bermanfaat bagi Anak yang didampinginya dan terlihat bersemangat dalam bermain. “Murid sangat antusias bermain di sini, terutama yang memencet tombol”, tutur Ibu Ima.

Ruang interaktif Anak Berkebutuhan khusus ini sangat cukup sesuai ditempatkan pada rumah tinggal ataupun pada sekolah anak berkebutuhan khusus. Anak dapat bermain di dalamnya dan diawasi langsung melalui kamera CCTV.

BINUS UNIVERSITY sebagai Perguruan Tinggi Berkelas Dunia yang memiliki semangat Fostering and empowering the Society, terus berkomitmen melahirkan karya dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. (GPJ).