Tana Toraja, sebuah wilayah yang kaya akan budaya dan tradisi, kini menjadi saksi dari perubahan revolusioner dalam dunia pendidikan, terutama dengan implementasi Perpustakaan Digital Computer Engineering BINUS University, atau yang dikenal sebagai PusGita. Pada tanggal 19-24 Maret 2024, empat orang Binusian yang terdiri dari Ibu Olifia Rombot, Budi Mangiri, Marcel Saputra, dan Nicholas Oliver mengunjungi Tana Toraja untuk menyebarkan semangat inovasi dan pendidikan.

Hari pertama dimulai dengan kunjungan ke Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satap 4 Malimbong Balepe. Di sana, tim Binusian mengadakan pelatihan bagi para guru tentang kreativitas dalam pembelajaran dan memperkenalkan PusGita kepada guru dan siswa. Hal ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para pendidik, tetapi juga membuka pintu bagi siswa untuk menjelajahi sumber daya pendidikan modern.

Pada hari berikutnya, tim Binusian melanjutkan perjalanan mereka ke SD Negeri 19 Sa’dan. Di sekolah ini, mereka kembali mengadakan pelatihan bagi guru tentang kreativitas dalam mengajar dan memberikan pelatihan lanjutan tentang penggunaan PusGita. Dengan memberdayakan guru-guru lokal dengan keterampilan baru dan menyediakan akses terhadap perpustakaan digital, Binusian berkontribusi secara langsung dalam membangun pondasi pendidikan yang kuat di Tana Toraja.

 

Kegiatan ini sejalan dengan misi Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk Membangun dan Melayani Bangsa dengan Mendorong dan Memberdayakan Masyarakat. Melalui PusGita, Binusian tidak hanya membawa teknologi pendidikan terdepan ke komunitas yang terpencil, tetapi juga memberikan peluang bagi generasi masa depan untuk berkembang dan bersaing di era digital yang semakin maju.

Dengan kolaborasi antara Binus dan masyarakat, seperti yang terjadi di Tana Toraja, kita menyaksikan transformasi nyata dalam dunia pendidikan, di mana inovasi bertemu dengan tradisi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua.