Arduino adalah perangkat open source yang sering digunakan untuk merancang serta membuat perangkat elektronik dan software. Terdapat banyak jenis pin pada Arduino, contohnya adalah pin analog dan pin digital. Kedua pin ini dapat digunakan sebagai pin pengendali atau memberi perintah kepada komponen yang ingin dikendalikan oleh Arduino. Namun apa perbedaan dari kedua jenis pin ini?

Fungsi

Pin Analog adalah pin yang digunakan untuk membaca nilai sinyal kontinu (analog) yang memiliki rentang nilai variabel (biasanya 0 hingga 5V pada Arduino). Pin ini biasa diterapkan ADC (Analog-to-Digital Converter) agar dapat membaca nilainya dalam bentuk digital. Contoh penggunaannya adalah membaca sensor atau perangkat yang menghasilkan sinyal analog, seperti potensiometer, sensor suhu, atau sensor cahaya. Pin Digital adalah pin yang digunakan untuk membaca atau menulis sinyal digital, yaitu sinyal dengan hanya dua nilai (HIGH (1) atau LOW (0)). Contoh penggunaannya adalah membaca atau mengontrol perangkat digital, seperti tombol, LED, atau relay.

Pinout

Pin Analog biasanya menggunakan fitur analogRead() untuk membaca nilai tegangan dari 0 hingga 5V, yang diterjemahkan ke dalam angka digital. Ketika analogRead() dipanggil, Arduino mengukur tegangan pada pin yang ditentukan (misalnya, A0) dalam rentang 0 hingga 5V. Tegangan ini kemudian dikonversi oleh Analog-to-Digital Converter (ADC) menjadi nilai digital dalam rentang 0 hingga 1023 pada Arduino dengan resolusi 10-bit. Nilai ini menggambarkan proporsi tegangan input terhadap tegangan referensi (biasanya 5V). Sebagai contoh, jika tegangan input adalah 2,5V, hasil pembacaan akan menghasilkan nilai sekitar 512. Fungsi ini memungkinkan pembacaan data dari sensor seperti suhu, cahaya, atau potensiometer, yang memberikan nilai kontinu untuk diproses lebih lanjut.

Sedangkan Pin Digital biasanya menggunakan digitalRead() untuk membaca status (HIGH/LOW) atau digitalWrite() untuk mengatur output (HIGH/LOW). Ketika dipanggil, fungsi ini mengirimkan sinyal HIGH (5V) atau LOW (0V) ke pin yang ditentukan. Fungsi ini berguna untuk mengontrol perangkat digital seperti LED, relay, atau komponen lainnya yang bekerja dengan logika biner. Sebagai contoh, ketika digitalWrite(pin, HIGH) dipanggil, pin yang ditentukan akan mengeluarkan tegangan 5V (HIGH), yang dapat menyalakan LED atau mengaktifkan perangkat lainnya. Sebaliknya, digitalWrite(pin, LOW) akan memberikan tegangan 0V (LOW), yang mematikan perangkat atau membuatnya dalam keadaan tidak aktif. Fungsi ini memungkinkan Arduino untuk berinteraksi dengan berbagai komponen elektronik secara sederhana dan efisien.

Fungsi Khusus

Pada beberapa model Arduino, pin analog juga dapat berfungsi sebagai pin digital jika diperlukan. Meskipun pin ini biasanya digunakan untuk membaca sinyal analog, dengan mengonfigurasi pin sebagai digital, pengguna dapat menggunakannya untuk aplikasi yang memerlukan pembacaan atau pengaturan status logika seperti pada pin digital lainnya.

Sementara itu, beberapa pin digital pada Arduino mendukung PWM (Pulse Width Modulation), yang memungkinkan pengontrolan perangkat dengan intensitas variabel, seperti motor DC atau LED. PWM bekerja dengan mengubah durasi sinyal HIGH dalam periode waktu tertentu, yang menghasilkan kontrol kecepatan motor atau kecerahan LED. Pin yang mendukung PWM biasanya ditandai dengan simbol ~ (misalnya, ~3, ~5, ~6). Fungsi ini memungkinkan kontrol yang lebih halus dan efisien pada perangkat yang memerlukan variasi intensitas atau kecepatan, dibandingkan dengan hanya menyalakan atau mematikan perangkat.

 

Referensi :

https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-arduino/