EEPROM vs SD Card: Mana yang Cocok untuk Data Logger?
Photo by Kumpan Electric on Unsplash
Salah satu tantangan dalam proyek embedded system adalah menyimpan data secara permanen. Entah itu suhu ruangan, posisi GPS, atau hasil pembacaan sensor kelembapan semua butuh tempat penyimpanan. Tapi muncul pertanyaan penting: harus disimpan di EEPROM atau SD Card?
Keduanya sama-sama menyimpan data, tapi punya karakteristik, yang sangat berbeda. Memilih yang tepat bisa menyelamatkan proyekmu dari frustasi (dan mungkin kehilangan data penting!).
Apa Itu EEPROM?
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) adalah memori non-volatile artinya data tidak hilang saat daya mati. Banyak mikrokontroler seperti Arduino Uno sudah punya EEPROM internal, biasanya sekitar 512 hingga 4.096 byte (bukan kilobyte ya, apalagi megabyte).
Kelebihan:
- Sudah tersedia di sebagian besar board.
- Tidak butuh komponen tambahan.
- Stabil menyimpan data kecil seperti konfigurasi atau status terakhir.
Kekurangan:
- Ukurannya sangat kecil.
- Jumlah tulisnya terbatas (sekitar 100.000 siklus per lokasi).
- Tidak cocok untuk logging frekuensi tinggi.
Apa Itu SD Card?
SD Card jauh lebih besar kapasitasnya, dari megabyte hingga ratusan gigabyte. Untuk menggunakannya, kamu butuh modul SD reader dan library seperti SD.h atau FaatFs.
Kelebihan:
- Kapasitas sangat besar, cocok untuk logging data harian/bulanan.
- Bisa menyimpan file .csv yang mudah dibuka di komputer.
- Ideal untuk aplikasi seperti monitoring cuaca, logger suhu, atau black box sederhana.
Kekurangan:
- Butuh komponen dan wiring tambahan.
- Lebih boros daya.
- Tidak secepat EEPROM dalam akses data kecil secara acak.
Jadi, Pilih yang Mana?
Kriteria | EEPROM | SD Card |
Kapasitas | Sangat kecil (byte-kilobyte) | Sangat besar (MB-GB) |
Kemudahan penggunaan | Sudah tersedia di board | Perlu modul tambahan |
Kecepatan akses acak | Lebih cepat | Sedikit lebih lambat |
Frekuensi tulis tinggi | Tidak disarankan | Cocok |
Logging data secara berkala | Cocok untuk data kecil | Cocok untuk data besar |
Daya tahan tulis | Terbatas per alamat | Tergantung jenis SD dan sistem |
Format data | Per byte | Bisa file (.txt, .csv, dsb) |
Tips Kombinasi
Sebenarnya, EEPROM dan SD Card bisa bekerja bersama. Gunakan EEPROM untuk menyimpan status penting seperti:
- Posisi terakhir
- Nomor urutan data
- Konfigurasi pengguna
Dan gunakan SD Card untuk:
- Logging data jangka panjang
- Menyimpan grafik, gambar, atau file teks hasil sensor
Kesimpulan
Tidak ada jawaban tunggal, karena keduanya punya kelebihan masing-masing. Tapi jika kamu ingin menyimpan data dalam jumlah banyak dan dibuka ulang di PC, maka SD Card adalah pilihan ideal. Sedangkan jika kamu hanya perlu menyimpan pengaturan atau nilai terakhir, EEPROM cukup ringan dan praktis.
Pilih dengan bijak karena salah memilih bisa membuatmu kehilangan data, waktu, atau bahkan nilai ujian praktikum.
Referensi:
- Arduino Docs: EEPROM Library
- SD Library: Arduino SD Card Documentation
- Microchip. “Understanding Data Logging in Embedded Systems”, 2021.
Comments :