Perbedaan Latency, Bandwidth, dan Jitter dalam Jaringan

Sumber gambar: https://cdn.prod.website-files.com/61b21a152ca3e478ff782964/627e650f22a9a52cd54085be_Computer%20networking.jpg
Saat membicarakan kualitas jaringan, entah itu untuk streaming, video call, atau game online sering muncul tiga istilah: latency, bandwidth, dan jitter. Ketiganya sama-sama berhubungan dengan kualitas koneksi, tapi maknanya berbeda. Supaya tidak tertukar, mari kita bahas satu per satu dengan bahasa yang sederhana.
1. Bandwidth: “Lebarnya Jalan”
Bandwidth adalah kapasitas maksimum data yang bisa lewat dalam satuan waktu pada suatu jalur jaringan.
-
Satuan umum: Mbps (megabit per second), Gbps, dll.
-
Analogi: lebar jalan tol. Semakin lebar jalannya (semakin besar bandwidth), semakin banyak mobil (data) yang bisa lewat setiap detik.
Contoh:
-
Internet 10 Mbps vs 100 Mbps
-
Keduanya bisa mengakses website yang sama.
-
Tapi koneksi 100 Mbps lebih sanggup menangani download besar, banyak perangkat, atau video resolusi tinggi secara bersamaan.
-
Penting di:
-
Streaming video (butuh bandwidt
-
-
h cukup besar untuk resolusi tinggi)
-
Download dan upload file
-
Banyak pengguna yang pakai jaringan di waktu yang sama
2. Latency: “Lama Waktu Tempuh”
Latency adalah waktu tunda yang dibutuhkan paket data untuk pergi dari satu titik ke titik lain.
-
Satuan umum: milidetik (ms).
-
-
Analogi: waktu tempuh satu mobil dari pintu tol A ke pintu tol B, bukan jumlah mobil yang lewat.
Contoh:
-
Kamu main game di server yang lokasinya dekat → latency 20 ms (respons cepat).
-
Kamu main di server yang berada di negara lain → latency 200 ms (terasa delay / “nge-lag”).
Penting di:
-
Game online
-
Video call dan voice call
-
Aplikasi kontrol jarak jauh, industri, robotik
Bandwidth besar tidak otomatis berarti latency kecil. Bisa saja koneksi kamu “lebar” tapi jauh dan ramai, jadi tetap terasa lambat responnya.
3. Jitter: “Ketidakstabilan Waktu Tempuh”
Jitter adalah variasi (ketidakstabilan) latency dari waktu ke waktu.
-
Latency: rata-rata waktu tempuh paket.
-
Jitter: seberapa berubah-ubah waktu tempuh itu dari satu paket ke paket berikutnya.
Analogi:
-
Kalau setiap mobil selalu butuh 50 detik dari A ke B → latency 50 detik, jitter rendah.
-
Kalau kadang 20 detik, kadang 100 de
-
tik, kadang 60 detik → latency rata-rata mungkin 60 detik, tapi jitter tinggi.
Penting di:
-
Video call dan voice call → suara bisa terdengar “robotik”, terputus-putus, atau tidak sinkron dengan gambar.
-
Streaming real-time → gambar bisa macet sebentar, lalu menyusul cepat.
-
Game online → gerakan lawan kadang melompat-lompat (position “teleport”).
Jadi, meskipun latency rata-rata tidak terlalu tinggi, jitter besar bisa membuat pengalaman terasa jelek.
Ringkasnya: Tiga Istilah, Tiga Fungsi Berbeda
Cara cepat membedakannya:
-
Bandwidth → Seberapa banyak data yang bisa lewat per detik
-
Latency → Seberapa cepat satu paket data sampai
-
Jitter → Seberapa stabil waktu sampainya paket-paket data tersebut
Atau dengan analogi jalan tol:
-
Bandwidth = lebar jalan tol (berapa jalur)
-
Latency = waktu tempuh satu mobil dari gerbang A ke B
-
Jitter = seberapa konsisten waktu tempuh itu dari mobil ke mobil
Sebagai penutup, dalam kualitas jaringan, bandwidth, latency, dan jitter bukan istilah yang bisa saling menggantikan:
-
Bandwidth bicara soal kapasitas
-
Latency bicara soal kecepatan respon
-
Jitter bicara soal konsistensi
Memahami perbedaan ini membantu kita mengerti kenapa koneksi bisa terasa “ngebut tapi nge-lag”, atau “kencang tapi patah-patah” karena kualitas jaringan bukan hanya soal besar angka Mbps, tapi juga seberapa cepat dan stabil data sampai ke tujuan.
Comments :