Pada tanggal 20-25 Februari 2024, sebuah tonggak bersejarah terjadi di Nias dengan diluncurkannya Perpustakaan Digital PusGita Computer Engineering BINUS University. Acara ini tidak hanya menandai sebuah langkah maju dalam menghadirkan teknologi informasi ke daerah terpencil, tetapi juga merupakan upaya konkret untuk memperluas akses pendidikan dan informasi bagi masyarakat setempat.

Hari Pertama: Pelatihan Guru Kreatif

Hari pertama dimulai dengan pelatihan bagi para guru, dengan fokus pada pengembangan kreativitas dalam pembelajaran. Para guru diajak untuk mengeksplorasi metode-metode inovatif dalam mengajar, menggunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam suasana yang penuh semangat, para guru belajar cara mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kurikulum mereka, membuka peluang baru bagi perkembangan pendidikan di Nias.

Hari Kedua: Pelatihan PusGita di Sekolah St. Xaverius Gunungsitoli

Hari kedua diselenggarakan pelatihan khusus untuk pengelolaan Perpustakaan Digital PusGita di Sekolah St. Xaverius Gunungsitoli. Para peserta diajarkan cara menggunakan platform PusGita secara efektif, mulai dari manajemen koleksi digital hingga strategi promosi untuk meningkatkan minat membaca di kalangan siswa. Pelatihan ini bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sekolah sebagai pusat pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan.

Hari Ketiga: Pengadaan Peralatan di Panti Asuhan Kinderdorf St. Antonius, Gido

Hari ketiga merupakan puncak acara, dengan pemasangan peralatan untuk Perpustakaan Digital di Panti Asuhan Kinderdorf St. Antonius, Gido. Kegiatan ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari 4 orang Binusian yang dipimpin oleh Ibu Rinda Hedwig. Anggota tim tersebut antara lain adalah Ibu Olifia Rombot, Marcel Saputra, dan John Reigton Hartono. Mereka dengan penuh semangat memasang 5 unit alat dan 1 server, memberikan harapan baru bagi anak-anak di panti asuhan serta masyarakat sekitar untuk mengakses pengetahuan melalui teknologi.

Dengan peluncuran Perpustakaan Digital PusGita BINUS dan kegiatan yang menyertainya, harapan baru tumbuh di Nias. Teknologi tidak lagi menjadi batasan, tetapi menjadi sarana untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Melalui upaya kolaboratif antara institusi pendidikan, guru, dan masyarakat, Nias siap menghadapi tantangan global dengan sumber daya lokal yang kuat dan semangat untuk belajar yang tak terbatas.