Dalam beberapa tahun terakhir, superkapasitor telah menjadi salah satu pilihan untuk penyimpanan energi. Superkapasitor menggabungkan sifat-sifat kapasitor dan baterai menjadi satu perangkat. Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan dan melepaskan energi dalam waktu singkat. Namun energi yang dapat disimpan cukup sedikit. Sedangkan superkapasitor adalah kapasitor yang dapat menyimpan energi dalam jumlah besar. Berbeda dari baterai yang menyimpan energi secara kimiawi, superkapasitor menyimpan energi secara fisik melalui pemisahan muatan listrik pada permukaan elektroda.

Superkapasitor terdiri dari dua elektroda yang dipisahkan oleh elektrolit. Saat tegangan diberikan, ion-ion dalam elektrolit bergerak menuju elektroda yang berlawanan, membentuk lapisan muatan di permukaan elektroda tersebut. Kapasitas penyimpanan energi pada superkapasitor bergantung pada luas permukaan elektroda dan jenis material yang digunakan.

Superkapasitor memiliki beberapa keunggulan dibandingkan teknologi penyimpanan energi lainnya, seperti baterai. Salah satu kelebihan utamanya adalah kecepatan pengisian dan pengosongan yang sangat cepat, memungkinkan superkapasitor untuk menyimpan dan melepaskan energi dalam hitungan detik hingga menit. Hal ini jauh lebih cepat daripada baterai yang memerlukan waktu lebih lama untuk mengisi penuh. Selain itu, superkapasitor memiliki umur siklus yang panjang, mampu bertahan hingga ratusan ribu siklus pengisian dan pengosongan tanpa mengalami degradasi signifikan dalam kapasitas penyimpanannya. Ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang memerlukan daya berulang, seperti dalam kendaraan listrik dan peralatan elektronik. Daya tahan terhadap lingkungan juga menjadi salah satu keunggulannya, di mana superkapasitor mampu bekerja pada suhu ekstrem dan lebih aman karena tidak melibatkan reaksi kimia yang berbahaya, yang sering kali menjadi sumber risiko dalam baterai.

Namun, di balik kelebihannya, superkapasitor juga memiliki beberapa kekurangan yang membatasi penggunaannya. Salah satunya adalah kapasitas penyimpanan energi yang lebih rendah dibandingkan baterai. Meskipun mampu mengisi dengan cepat, superkapasitor tidak dapat menyimpan energi dalam jumlah besar, sehingga tidak cocok untuk aplikasi yang memerlukan penyimpanan energi jangka panjang seperti pada perangkat yang membutuhkan daya terus-menerus selama berjam-jam atau berhari-hari. Selain itu, superkapasitor memiliki tegangan output yang rendah, sehingga sering kali memerlukan rangkaian tambahan jika digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan tegangan lebih tinggi, seperti dalam elektronik canggih atau jaringan listrik. Kekurangan-kekurangan ini menjadikan superkapasitor lebih cocok untuk aplikasi yang memerlukan respons daya cepat dan siklus pengisian yang sering, tetapi bukan untuk aplikasi yang memerlukan penyimpanan energi dalam jangka panjang.

`             

Terdapat beberapa aplikasi nyata superkapasitor. Di kendaraan listrik dan hybrid, superkapasitor memainkan peran penting dalam menyimpan energi yang dihasilkan saat pengereman (regenerative braking) dan menyediakan dorongan tambahan selama akselerasi, membantu meningkatkan efisiensi kendaraan. Dalam perangkat elektronik, seperti smartphone dan laptop, superkapasitor digunakan untuk memberikan daya cadangan saat dibutuhkan serta mempercepat pengisian, yang sangat bermanfaat dalam situasi yang memerlukan pengisian cepat. Selain itu, dalam sektor energi terbarukan, superkapasitor digunakan untuk menyimpan energi sementara dari panel surya atau turbin angin, membantu mengatasi fluktuasi pasokan energi yang sering terjadi karena variabilitas cuaca. Dengan begitu, superkapasitor memungkinkan penggunaan energi yang lebih stabil dan efisien di berbagai aplikasi teknologi canggih.

 

Referensi:

https://eepower.com/capacitor-guide/types/supercapacitor/#