Image Source: Teleportation technology invented by scientists for data transmission (Global Euro News)

Bayangkan pagi yang bebas dari kemacetan lalu lintas atau bau tak sedap di transportasi umum. Teleportasi bisa menjadi jawaban untuk semua itu! Dengan teknologi ini, tubuh Anda dapat dipindai hingga ke tingkat subatom, dihancurkan di titik A, lalu datanya dikirim ke titik B untuk direkonstruksi dalam sekejap.

Konsep ini, yang sering kita lihat dalam film seperti Star Trek dan The Fly, berpotensi merevolusi transportasi. Jika direalisasikan, perjalanan antarbenua akan berlangsung seketika, dan bahkan perjalanan antarbintang bisa menjadi kenyataan.

Eksperimen Teleportasi Terbaru

Teleportasi bukan lagi sekadar fiksi ilmiah sejak tahun 1993. Saat itu, fisikawan Charles Bennett dan tim peneliti IBM membuktikan bahwa teleportasi kuantum memungkinkan pemindahan informasi antar partikel, dengan syarat objek aslinya dihancurkan.

Sejak itu, eksperimen telah menunjukkan bahwa teleportasi kuantum benar-benar bisa dilakukan. Pada tahun 1998, fisikawan dari California Institute of Technology (Caltech) berhasil mentransfer foton (partikel cahaya) melalui kabel coaxial sejauh satu meter, membuktikan bahwa proses ini bekerja.

Eksperimen lain juga menunjukkan kemajuan yang signifikan:

  • 2002: Peneliti di Australian National University berhasil mentransfer sinar laser.
  • 2006: Tim di Institut Niels Bohr di Denmark mentransfer informasi cahaya ke awan atom.
  • 2012: Universitas Sains dan Teknologi China mencatat rekor dengan mentransfer foton sejauh 97 km.
  • 2014: Ilmuwan Eropa berhasil mentransfer informasi kuantum melalui serat optik konvensional.

Keberhasilan ini membuka jalan bagi pengembangan komputer kuantum dan komunikasi yang lebih cepat.

Teleportasi Manusia: Mungkinkah?

Sayangnya, teleportasi manusia masih menghadapi tantangan besar. Salah satu kendala utama adalah kecepatan cahaya, yang membatasi kecepatan transmisi informasi. Selain itu, untuk mentransfer manusia, sistem harus membaca dan menganalisis lebih dari 10^28 atom dalam tubuh kita, lalu merekonstruksinya dengan presisi sempurna.

Masalah lainnya adalah dampak filosofis dan etis: apakah individu yang tiba di tujuan benar-benar “orang yang sama”? Setiap kali seseorang ditransportasi, tubuh asli mereka harus dihancurkan, sehingga proses ini lebih mirip replikasi daripada perpindahan fisik.

Masa Depan Teleportasi

Saat ini, teleportasi lebih mungkin berdampak pada dunia komputasi kuantum dibandingkan transportasi manusia. Namun, jika teknologi ini terus berkembang, siapa tahu? Mungkin suatu hari kita bisa berpindah antarplanet secepat kedipan mata.

Sumber: https://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/everyday-myths/teleportation.html