Photo by Amal Shajan on Unsplash

 

GitHub Copilot, asisten kode bertenaga AI dari OpenAI dan GitHub, telah mengubah cara banyak developer menulis program. Dengan mengetik beberapa baris komentar atau fungsi, Copilot dapat menyarankan kode secara otomatis, dari sintaks sederhana hingga fungsi kompleks. Di dunia web development atau data science, alat ini telah menjadi kawan akrab. Namun bagaimana dengan dunia embedded systems, yang memiliki batasan perangkat keras ketat dan real-time constraint?

Apakah Copilot adalah revolusi yang efisien atau justru jebakan halus untuk mahasiswa dan engineer embedded?

 

Kelebihan Copilot di Dunia Embedded

1. Mempercepat Pembuatan Boilerplate

Library seperti Wire.h, SPI.h, atau HAL_GPIO_WritePin() bisa otomatis ditulis hanya dengan sedikit petunjuk. Hal ini menghemat waktu, terutama untuk penulisan inisialisasi pin, konfigurasi timer, atau setting interrupt.

 

2. Referensi Instan Tanpa Googling

Daripada membuka 5 tab Stack Overflow dan datasheet, Copilot langsung menyarankan potongan kode yang relevan. Ini membantu saat menggunakan library yang baru atau dokumentasi yang terbatas.

 

3. Inspirasi untuk Struktur Kode

Bagi pemula, Copilot bisa membantu memahami bagaimana struktur program embedded seharusnya dibangun, misalnya: setup(), loop(), hingga penanganan state machine sederhana.

 

Risiko & Kelemahan yang Perlu Diwaspadai

1. Copilot Tidak Paham Konteks Hardware

Copilot tidak tahu jenis sensor atau board yang sedang kamu gunakan. Copilot hanya menebak dari kode sebelumnya. Salah konfigurasi pin, tegangan, atau protokol bisa terjadi jika pengguna terlalu percaya dan tidak memahami perangkatnya.

 

2. Bisa menghasilkan Kode Boros dan Tidak Efisien

AI mungkin menyarankan cara kerja yang benar secara logika, tapi tidak efisien secara energi dan waktu. Misalnya, delay blocking digunakan di mana sebenarnya interrupt lebih cocok, ini bisa fatal pada sistem real-time.

 

3. Kesulitan Menjalankan Kode yang Tidak Ditulis Sendiri

Mahasiswa yang terlalu mengandalkan Copilot bisa bingung saat harus menjelaskan bagaimana kode bekerja di depan dosen atau saat debuggin. “Aku hanya mengikuti saran Copilot” bukan jawaban yang bisa diterima di praktikum.

 

4. Potensi Masalah Keamanan & Dependensi

Kode yang disarankan bisa saja berasal dari proyek open source dengan lisensi yang tidak cocok. Di sisi lain, ketergantungan penuh pada AI bisa melemahkan kemampuan belajar dan berpikir kritis teknikal.

 

Jadi, Harus Dipakai atau Dihindari?

Gunakan Copilot sebagai asisten, bukan sebagai pengganti otakmu

Gunakan untuk mempercepat hal-hal standar dan repetitif.

Hindari menggunakannya secara membabi buta untuk bagian krusial seperti interrupt, ISR, komunikasi real-time, dan power management.

Kuncinya adalah mengerti terlebih dahulu apa yang dibutuhkan, lalu gunakan Copilot untuk mengeksekusinya bukan sebaliknya.

 

Penutup

GitHub Copilot membawa efisiensi ke dalam dunia pemrograman, termasuk sistem embedded. Namun dunia embedded bukan hanya soal kode berjalan, melainkan juga kode yang efisien, aman, dan bisa diandalkan. Di sinilah peran engineer sejati diuji: bukan soal siapa yang paling cepat coding, tapi siapa yang paling paham sistem yang dibangunnya.